"Raiju" sang Binatang Legendaris

Menurut kepercayaan masyarakat Jepang "Raiju" adalah seekor binatang peliharaan Dewa Shinto (dewa guntur/petir) yang turun dari langit bersama petir dan merusak lingkungan. Menurut mereka Raiju menyerupai gambaran seekor kucing, musang, atau tikus yang memiliki cakar yang besar, bulu yang lebat dikaki, dan bersinar.

Karena merupakan hewan peliharaan dewa maka Raiju ditakuti oleh orang Jepang, dan tidak jarang pula mereka membuat ritual agar mereka terhindar dari amukan petir (raiju). kalau hanya hewan mitologi yang disembah masyarakat itu sudah biasa, yang mencengangkan menurut pengakuan masyarakat Jepang mereka sering melihat Raiju turun, terperangkap, merusak kebun mereka, bahkan ada yang mengaku pernah menangkapnya.



Pada abad ke-18 di Gunung Asama, Prefektur Shimane, seekor Raiju berhasil ditangkap, disimpan dalam jaring besi yang diberi layar agar dapat dilihat semua orang. Digambarkan bahwa hewan tersebut tampak seperti campuran rubah dan musang, dan memiliki tajam, cakar melengkung.

Di fiefdom Lord Nagai, bangsal Iwatsuki dari Prefektur Saitama seekor Raijuu diduga tertangkap saat merusak kebun dan sayuran saat badai. Sebelum mati hewan tersebut menolak untuk makan atau minum. Hewan ini dilaporkan memiliki penampilan yang tidak biasa, serupa anak anjing dengan cakar beruang dengan kaki digambarkan memiliki banyak buku-buku jari, dan kulit berbulu tipis kecuali bulu tebal di bawah kaki.

Raijuu lainnya diduga jatuh ke dalam sumur di provinsi Izumo, di mana seekor hewan terjerat dalam tali dan ditangkap hidup-hidup. Makhluk itu kemudian dipamerkan dalam sangkar kuningan di istana kuil Tenjin, di kota Matsue. Binatang ini dikatakan mirip dengan musang. Ketika cuaca cerah hewan tersebut (Raijuu) cukup jinak, tidur tenang di kandang. Namun selama badai hewan itu akan menjadi ganas, mendesis binatang, dan matanya berkata berkedip dan cahaya seolah-olah penuh dengan kilat.

Seorang petani mengaku menangkap Raijuu lain di tahun 1766, ketika seekor hewan jatuh dari langit di Oyama di provinsi Sagami. Seperti kebanyakan penggambaran tentang Raiju makhluk ini digambarkan berwarna hitam, sedikit lebih besar dari seekor kucing, dan memiliki penampilan musang dan dihiasi cakar dan bulu yang lebat dikakinya.

Dan masih banyak lagi kesaksian-kesaksian masyarakat setempat mengenai Raiju. Namun selain diakui pernah ditangkap, ada banyak dugaan mumi makhluk ini disimpan di lokasi di seluruh Jepang. Salah satu mumi Yuzanji disimpan di kuil di Prefektur Iwate. Mumi tersebut seperti kucing tapi bukan seekor kucing. Mumi tersebut diduga diterima pada tahun 1960-an sebagai sumbangan dari seorang jemaat, meskipun tidak ada detail yang pasti mengenai mumi tersebut.
Mumi lain yang menyerupai gambaran Raiju adalah mumi Raijuu Saishoji yang disimpan di kuil di Niigata prefektur. Karena mumi tersebut disucikan, maka untuk mengambil sampel DNAnya sangatlah susah, sehingga sampai sekarang belum diadakan penelitian lebih lanjut mengenai mumi ini.

Sampai sekarang belum ada lagi penelitian lebih lanjut mengenai kasus yang satu ini. apakah Raiju benar-benar ada? ataukah hanya kepercayaan masyarakat Jepang saja? (Kyosuke - Wikipedia)

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers